Kepada seluruh netizen pengunjung Wawan Hermawan Online, kami sekeluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Mudah – mudahan media online ini bisa lebih mempererat silaturahmi kami untuk saling memberikan manfaat untuk menjadikan kehidupan ini jauh lebih baik. Kepada netizen yang berangkat mudik diharapkan selalu berhati-hati selama di perjalanan, selamat bertemu keluarga di kampung dan menghabiskan waktu liburan bersama orang-orang tercinta.
Diskusi yang diadakan di ruang serbaguna kementerian komunikasi dan informatika (kemkominfo) menghadirkan topik mengenai tata kelola internet. Apa itu tata kelola internet ? World Summit on the Information Society (WSIS) memberikan definisi tentang “tata kelola Internet” sebagai berikut:
Pembangunan dan penerapan prinsip-prinsip, norma-norma, aturan-aturan, prosedurprosedur pembuatan keputusan, dan program-program yang membentuk evolusi dan penggunaan Internet secara bersama-sama, oleh pemerintah, swasta dan masyarakat sipil dalam peran masing-masing.
Model tata kelola Internet faktanya terbilang kompleks karena melibatkan begitu banyak isu, pelaku, mekanisme, prosedur juga instrumen. Sifat dari tata kelola Internet, diwarnai oleh sejumlah kemungkinan yang bisa mempercepat proses perubahan, dan sederet tantangan yang menentukan tujuan pengembangan kebijakan untuk alasan tertentu. Dalam banyak kasus, sebuah problematika menjadi gejala atas sejumlah problematika lainnya.
Termasuk di Indonesia, perlu adanya tata kelola Internet Indonesia yang dirumuskan bersama oleh pemangku kepentingan majemuk (multi-stakeholder), yaitu dari unsur pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, akademisi dan komunitas teknis. Harapannya, dengan semangat dialog yang kolaboratif, egaliter dan inklusif antar para pihak, maka penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan tata kelola Internet di Indonesia akan menjadi lebih baik kedepannya. Tata kelola Internet yang professional, transparan dan akuntabel akan dapat mendorong pemaksimalan potensi manfaat dan dampak positif Internet untuk masyarakat Indonesia, serta meminimalisir potensi kerugian dan dampak negatifnya.
Pada 1 November 2012, komunitas internet Indonesia mendeklarasikan Indonesia – Internet Governance Forum (ID-IGF), yang menjelaskan mengenai pentingnya kerjasama secara multistakeholder dalam tata kelola internet. Deklarasi tersebut, ditandatangani oleh 20 perwakilan, yang hasilnya antara lain penyelenggaraan IGF ke 8 bulan Oktober 2013 di Bali, Indonesia. IGF ke-8 adalah forum global yang diinisiasi oleh PBB yang menyebarkan isu tentang tata kelola internet secara multistakeholder. Namun, ID-IGF tidak hanya mengurusi mengenai forum IGF saja melainkan forum lainnya yang masih berhubungan dengan tata kelola internet.
Proses kerjasama pemangku kepentingan majemuk di ID-IGF terus berlanjut, antara lain pada bulan Agustus 2014 telah dilaksanakan Dialog Nasional. Dialog Nasional tersebut dihadiri oleh 366 peserta dari para multi – pemangku kepentingan. Peserta tersebut mengikuti 12 panel diskusi, yang dibagi menjadi beberapa tema antara lain infrastruktur, sosialbudaya, ekonomi dan hukum.
Dalam diskusi publik ini didatangkan pembicara utama yaitu Dr Jovan Kurbalija, penulis buku Internet Governance. Berikut sekilas mengenai Jovan Kurbalija :
Dr Jovan Kurbalija is the founding director of DiploFoundation and Head of the Geneva Internet Platform. He is a former diplomat with a professional and academic background in international law, diplomacy, and information technology. In 1992, he established the Unit for IT and Diplomacy at the Mediterranean Academy of Diplomatic Studies in Malta. In 2002, after more than ten years of successful work in training, research, and publishing, the Unit evolved into DiploFoundation. This organisation is specialized in the training of diplomats in Internet policy issues. Kurbalija directs online learning courses on ICT and diplomacy and lectures in academic and training institutions in Switzerland, the United States, Austria, the United Kingdom, the Netherlands, and Malta. His main areas of research are diplomacy and the development of an international Internet regime, the use of hypertext in diplomacy, online negotiations and diplomatic law. He is the author of An Introduction to Internet Governance book, which has been translated into eight languages and is now in its 6th edition. At the age of 50, Kurbalija is the very image of the Internet: frenetic, captivating, and globalised. He has been studying the issue of the Internet for twenty years, all around the world, before he finally settled in Geneva, where more than 50% of the decisions about the Internet are being made. ‘We must listen, explain, and share, to build mutual confidence. This is the key of e-diplomacy.’ Kurbalija has inherited this wisdom from his own personal experience. He comes from Belgrade, a ‘fascinating city at the crossroads of East and West’, from a country of ex-Yugoslavia, which he saw disappear from the maps in just one day. It was in 1992, at the end of the Balkans conflict. ‘My country became virtual. So I’ve chosen virtual e-diplomacy,’ he quips. In everyday life, the loss of his ‘homeland’ inspires him to be humble, but also to respect small states and their claims. Within DiploFoundation, he works to strengthen their participation in digital issues by giving them a voice.
Dikutip dari kajian yang diadakan oleh Bappeda kota Depok tentang pengolaan sampah, Pada tahun 2006, Pemerintah Kota Depok mencanangkan penerapan sistem pengolahan dan pengelolaan sampah terapdu yang dikenal dengan SIPESAT/UPS . Inti dari SIPESAT/UPS adalah pendekatan pengelolaan sampah dengan skala kawasan melalui pembangunan dan pengoperasian unit pengolahan sampah (UPS) yang menerapkan prinsip-prinsip 4R-P yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), replace
(mengganti), participation (pelibatan masyarakat).
Saat ini pelaksanaan sistem tersebut masih merupakan pilot project yang berlokasi di Perumahan Griya Tugu Asri, Kecamatan Cimanggis, yang beroperasi dari jam 07.00 s/d 11.00 setiap hari. Pada tahun 2008, sistem ini direncanakan akan dilaksanakan di 20 kelurahan atau 20 UPS.
Pada hari Sabtu tanggal 7 Maret 2015, saya dan perwakilan pengurus RT dan RW 20 melaksanakan studi banding atau melihat secara langsung mengenai Unit Pengolaan Sampah di UPS Merdeka Sukmajaya Depok. Rombongan bergerak pagi-pagi untuk melihat bagaimana sebenarnya proses pengolaan sampah yang berasal dari rumah tangga sehingga nantinya menjadi pupuk kompos.
Saat kami berkunjung ke UPS Merdeka, kami diterima oleh perwakilan dari DKP Kota Depok yang merupakan lulusan jepang yang memang ditugaskan khusus untuk menangani masalah sampah di Kota Depok. Kami dijelaskan bagaimana proses yang ada di UPS tersebut. Saya sendiri baru mengetahui bahwa pemilahan sampah itu seharusnya dimulai dari rumah tangga dengan memilah mana sampah organik, mana sampah an-organik.
Sampah organik sendiri sebenarnya bisa diolah ditingkat RW ataupun RT asal mengetahui caranya yaitu mengumpulkan sampah organik yang sudah tidak mengandung air. Disarankan di setiap rumah ada satu keranjang untuk menyimpan sampah organik dan satu ember besar yang nantinya akan menampung beberapa keranjang dari masing-masing rumah.
Untuk lebih jelasnya kita mengetahui tentang Unit Pengolaan Sampah, silahkan menonton video dibawah ini.
Siapa yang nggak kenal Motty si burung zuper ? sepertinya pemain online khususnya twitter pasti mengenal account Motty tersebut. Nah semalam dalam rangka membahas salah satu materi yang ada dibuku Bisnis Online Milyaran ( BOM ) Motty dan Fikri Fatullah mengadakan Webinar yang diberi judul “50 Juta Pertama Dari Twitter”. Pada saat sebelum sesi tanya jawab ada bintang tamunya juga yang nggak kita sangka-sangka yaitu Koh Edi Liem yang katanya mempunya follower terbanyak di indonesia lewat twitter brandingnya @megahcorp. Jadi seperti apa keseruan webinar tadi malam ? mari kita kupas 🙂
Jalannya Acara Webinar
Webinar dimulai dengan presentasi dari Fikri mengenai twitter. Teknik – teknik mengenai jualan di twitter dikupas habis. Yang sebelumnya saya sendiri belum tahu secara dalam mengenai kedahsyatan twitter untuk berjualan. Setelah mas Fikri selesai dilanjutkan oleh Motty melakukan presentasi. Ada hal yang lucu saat Motty mau menyampaikan presentasinya dimana sebelumnya suaranya dibikin kaya yang suka ada di acara televisi yang membahas soal ‘borax’ hehehe … biar nggak ketahuan sama audience 🙂 . Tetapi karena aplikasinya membuat suara sering hilang akhirnya Motty menggunakan suara aslinya dan ternyata bikin audience pada terpukau dengan suaranya dan langsung menghayal kynya orang cakep dan yang pasti ‘jantan’ 😀
Motty sendiri seperti biasa menjadi kompor #UdahResignAja 🙂 . Dijelaskan juga bahwa memang saat ini twitter tidak seramai dan seheboh dulu sehingga harus ada cara khusus untuk tetap bisa eksis di twitter. Yang pertama dilakukan di twitter adalah memberi manfaat kepada follower. Setelah follower setia dengan account kita maka selanjutnya adalah kita harus menjadi pakar akan account tersebut sehingga kita menguasai materi apabila melakukan kultwit.
Setelah giliran Motty munculah bintang tamu di acara webinar ini yaitu Koh Edi Liem. Awalnya saya sendiri nggak mengenal beliau karena nggak terlalu banyak bermain di dunia online tetapi setelah dipekernalkan oleh mas Fikri akhirnya jadi lebih tau mengenai sosok Koh Liem. Ternyata beliau merupakan twitter branding yang menjadikan twitter sebagai bisnis. Triknya beliau yaitu menggaji admin untuk memegang beberapa account twitternya sehingga bisa membesar mempunyai follower dari ribuan sampai jutaan. Yang pada akhirnya twittnya menjadi twitt berbayar dan yang menjadi pelanggannya yaitu brand-brand terkenal, artis maupun politikus.
Acara webinar ditutup dengan tanya jawab dari chatting yang masuk saat acara. Mudah-mudahan acara seperti ini akan ada lagi di lain waktu. Bener-bener keren ilmunya dan pembicaranya.
Weekend ini kegiatan menghabiskan liburan akhir pekan dengan mengajak keluarga jalan-jalan ke KidsZania. Sudah lama memang kita tidak pergi ke sana, terakhir adalah saat anak pertama saya berusia 5 tahun. Sekarang anak pertama saya sudah berusia 7 tahun dan anak kedua sudah berusia 2 tahun, berarti sudah lama juga nggak kesana 🙂
Kebetulan isteri mempunyai voucher masuk kesana 2 lembar, jadi lumayan menghemat juga nantinya 🙂 . Kami berangkat dari rumah di depok ke Kids Zania jakarta sekitar pukul 09.00 pagi. Jalanan pagi itu relatif lancar menempuh rute Pancoran Mas – Tanah Baru – Ciganjur – Ampera – BLOK M – SCBD – Pacific Place. Lama perjalanan sekitar 1 jam 30 menit.
Kidszania sendiri berada di Mall Pacific Place tepatnya di lantai 6. Tiba di depan pintu masuk kidszania suasana tidak terlalu ramai walaupun hari minggu. Saya mengeluarkan tambahan uang untuk tiket masuk sebesar 140.000 dikarenakan menggunakan voucher. Berikut daftar harga tiket masuk ke kidszania :
Harga Tiket Kidszania
Setelah melewati pintu masuk didalam area kidszania sendiri masih belum terlalu ramai. Walau sudah lama tidak mengunjungi kidszania saya liat belum banyak veneu yang baru bertambah. Rafa sendiri langsung mencoba panjat tebing dan Bia dengan bunda mencari venue yang diperbolehkan untuk anak usia 2 tahun. Berikut beberapa aktifitas yang dilakukan di kidszania :
Hari ini aktifitas kantor diisi dengan pertemuan dalam rangka kunjungan kepala deputi bidang TIEM BPPT. Acara ramah tamah sendiri berisi pengenalan rencana kerja IPTEKnet di 2015. Dimana diharapkan program kerja yang ada sudah mendukung visi dan misi dari bapak Presiden RI mengenai nawacita.
Nawacita merupakan visi misi yang di perkenalkan oleh pasangan Jokowi – JK saat berkampanye untuk menjadi presiden dan wakil presiden. Berikut 9 agenda prioritas yang biasa disebut nawacita :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program “Indonesia Pintar”; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Untuk dibidang Teknologi Informasi sudah dipetakan juga mengenai program dalam jangka panjang dalam Rencana Pita Lebar Indonesia. Diharapkan program kerja IPTEKnet 2015 bisa singkron dalam mendukung visi misi yang telah dijabarkan diatas.