Musibah yang menimpa pesawat Air Asia QZ8501 telah menjadi perhatian nasional maupun internasional. Selain peran badan ataupun instansi yang memang berkecimpung di bidang tanggap darurat bencana ada juga peran dari bidang lainnya termasuk dunia riset nasional. Tidak terkecuali BPPT atau Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang mempunyai peran untuk melakukan pengkajian teknologi turut serta dalam kegiatan SAR gabungan dengan menerjunkan salah satu kapal Baruna Jaya I yang berada dibawah Balai Teknologi Survey Kelautan BPPT.
Berikut kapal Baruna Jaya I yang dikutip dari website BPPT.
Spesifikasi kapal merupakan kapal riset dengan kemampuan melakukan observasi kelautan meliputi pemetaan dasar laut, hidro-oseanografi, geofisika dan geologi, serta penelitian lain dengan tambahan pemasangan instrument/peralatan lain yang diperlukan.
Dalam misi kemanusiaan ini Kapal Riset Baruna Jaya I dilengkapi dengan peralatan berstandar internasional untuk pendeteksian obyek bawah laut yang juga didukung beberapa peralatan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan(ESDM), PT. Patra Dinamika dan PT. Offshore Work Indonesia.
Multibeam SeaBeam 1050D
Multibeam echo sounder ini memiliki kemampuan melakukan pemetaan batimetri dengan sapuan sisi hingga 150 derajat. Dengan frekuensi 50 kHz dapat memetakan hingga kedalaman 3000m dengan maksimum sensor 126 beams.
Side Scan Sonar Edgetech 4200 FS
Peralatan ini digunakan untuk memetakan dasar laut menggunakan sistem sonar dengan hasil data berupa image profile dasar laut pada kedua sisi sapuannya. Frekuensi kerjanya antara 120-410kHz dengan maksimum operasi pada kedalaman 2000m.
Marine Magnetometer Sea Spy
Alat ini adalah instrument yang digunakan untuk mengukur kekuatan medan magnet bumi, pengukuran medan magnet bumi ini bertujuan untuk mengetahui lokasi objek dibawah permukaan laut yang berupa logam seperti bangkai kapal karam dan lain sebagainya
ROV Mojave
Remotely Operated Vehicle adalah sebuah wahana bawah air yang dikendalikan dari kapal untuk melakukan observasi dasar laut. ROV ini mampu beroperasi hingga kedalaman 300m dan dilengkapi dengan dua buah kamera digital untuk mendapatkan data visual dari dasar laut.
Sumber : http://barunajaya.bppt.go.id/
You must be logged in to post a comment.